Minggu, 19 Juni 2016

Kenapa Faktor Lingkungan Mempengaruhi Karakter Anak

Lingkungan sangatlah berpengaruh besar terhadap karakter dan kepribadian anak. Jika lingkungan itu baik, maka kepribadian dan karakter anak pun akan terbawa baik, jika lingkungan itu buruk, maka sebaliknya, karakter dan kepribadian anak pun akan menjadi buruk. Lingkungan disni merupakan lingkungan di sekitar anak itu sendiri, mau lingkungan sekitar rumah, sekolah atau tempat lainnya. Maka untuk para orang tua haruslah bisa memilih lingkungan yang baik untuk perkembangan karakter dan kepribadian anak anda. Jangan sampai salah memilih.

Sebagai mahluk sosial, sedari dini anak memang harus diajarkan untuk bisa bergaul di lingkungan sekitarnya, namun lingkungan sekitarnya itu ada yang baik dan ada yag buruk, karena anak itu sendiri tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka tugas orang tua lah untuk mengarahkan anak menuju lingkungan yang baik. Orang tua juga harus mau terjun ke lingkungan sekitar anak untuk melihat langsung apakah lingkungan di sekitarnya baik atau buruk.






1. Lingkungan Masyarakat
 
Lingkungan masyarkat adalah lingkungan sosial yang lebih luas dan sangat berpengaruh besar terhadap anak.sebagai orang tua, anak sedari kecil memang harus dibiasakan untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan masyarakat juga bisa membuat karakter anak dan kepribadian anak yang berbeda- beda. Contohnya, anak yang tumbuh dan dibesarkan di lingkungan tentara, anak itu cenderung pemberani  dan keras karena orang tuanya yang seorang tentara. Ia bahkan bisa bertindak semaunya terhadapa teman- temannya. Begitu pula anak yang tumbuh dan dibesarkan di lingkungan perumahan elit, masyarakat yang cenderung hidup individu atau masing- masing membuat kepribadian anak itu pun berubah sesuai dengan lingkungannya.

Anak- anak yang dibesarkan di perkampungan, yang terdapat masjid dan ramah tamah warga yang masih terjaga, akan membuat kepribadian anak itu menurut pada lingkungannya, anak itu akan sering pergi ke masjid bersama teman- temannya, melakukan kegiatan –kegiatan warga bersama masyarkat lainnya.

Untuk itu sebagai orang tua hal ini juga penting itu masa depan anak kelak, anda harus pandai dalam memilih lingkungan tempat tinggal anda dan anak anda nanti.


2. Lingkungan Sekolah
 
Sama halnya seperti lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga, tentu saja jika anak Anda sudah pada masa sekolah. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar jeli dalam memilih tempat sekolah untuk Anak. Jangan gegabah atau asal-asalan. Bagaimanapun, lingkungan sekolah akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak Anda.


Semoga Bermanfaat
Terimakasih

Sabtu, 18 Juni 2016

Makalah Manusia Dan Keadilan



MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR

GUNDAR.jpg

MANUSIA DAN KEADILAN

DI KERJAKAN OLEH:
NAMA : RAFFI ABDURAHMAN Z
NPM : 15315519
KELAS : 1TA02
FAKULTAS: TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN : TEKNIK SIPIL



UNIVERSITAS GUNADARMA
Daftar Isi:

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
1.2  Perumusan Masalah

BAB II. PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Keadilan
2.2 Keadilan bagi masyarakat
2.3 Keadilan sosial
2.4. Berbagai macam keadilan
2.5  Fenomena Keadilan di Indonesia



BAB III. PENUTUP.

3.1    KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA














KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah. Makalah ini membahas “Manusia danKebudayaan” 
 Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang                sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia, adalah Negara Hukum yang berdasarkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita dasar para founding father bangsa ini. Negara yang tatanan masyarakatnya sadar hukum, menjadikan hukum sebagai panglima yang mampu menjamah seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang ras, jabatan dan strata sosialnya.

Dalam negara hukum, kekuasaan negara dibatasi oleh Hak Asasi Manusia sehingga aparatur negara tidak bisa bertindak sewenang-wenang (detournement de pouvoir), menyalahgunakan kekuasaan (abus de pouvoir), dan diskriminatif dalam penegakan hukum terhadap warga negaranya. Penegakan hukum  dinegara kita ditopang oleh 4 (empat) penegak hukum, yang kita kenal sebagai catur wangsa, Kehakiman, Kejaksaan, Kepolisian, dan Profesi Advokat. Penegak hukum ini kemudian bertambah lagi sejak lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sehingga sekarang tidak lagi catur wangsa, melainkan panca wangsa. Dipundak merekalah kita topangkan tegak atau runtuhnya penegakan hukum itu.

Selain menjadi tanggung jawab para penegak hukum itu, penegakan hukum juga menjadi tanggung jawab pemerintah/negara itu sendiri, dengan menyediakan instrumen hukum (peraturan perundang-undangan) yang berkeadilan, berkepastian dan mampu diimplementasikan dalam tatanan riil di masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bahwa di Negara kita ini masih terdapat ketidakadilan, di Indonesia dalam menegakkan keadilan masih lemah.bentuk-bentuk keadilan di Indonesia ini seperti orang yang kuat pasti hidup sedangkan orang yang lemah pasti akan tertindas dan di Indonesia ini jelas bahwa keadilan belum di laksanakan atau diterapkan dengan baik yang sesuai dengan aturan-aturan hukum yang ada di Indonesia. Keadilan di Indonesia belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Inilah bukti bahwa dinegara ini keadilan masih memihak kepada yang kuat.

Seandainya di negara kita terjadi pemerataan keadilan maka kita yakin tidak akan terjadi protes yang disertai kekerasan, kemiskinan yang bekepanjangan, perampokan, kelaparan, gizi buruk dll. Mengapa hal diatas terjadi karena konsep keadilan yang tidak diterapkan secara benar, atau bisa kita dikatakan keadilan hanya milik orang kaya dan penguasa. Seolah-olah orang kecil sangat dipermainkan oleh keadilan.



 1.2. Perumusan Masalah

Apa arti keadilan?
Bagaimana keadilan bagi masyarakat?
Apa arti Keadilan sosial?
Berbagai macam keadilan?
Bagaimana fenomena keadilan di indonesia ?






BAB  II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Keadilan

Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan kewajiban, atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjelankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

Keadilan itu merupakan suatu perlakuan antara hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap orang ingin merasakan keadilan yang sama antara sesama manusia. Adil dalam melaksanakan suatu keadaan atau masalah merupakan jiwa seseorang yang memiliki jiwa social yag tinggi. Setiap warga Negara Indonesia pun wajib memperoleh keadilan yang merata dengan yang lainnya sesuai dengan HAM dalam bidang hokum, politik, ekonomi, dan kebudayaan.

Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan atau ketidakadilan setiap hari. oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia.  Maka dari  itu keadilan sangat penting untuk kehidupan sehari – hari, karena akan mensejahterakan semua umat manusia. Keadilan terdapat dalam pancasila, terutama dalam sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Yang artinya seluruh warga Negara Indonesia berhak mendapatkan keadilan yang merata dari pihak yang berwenang.

Jadi antara hak dan kewajiban perlu diserasikan agar tercipta kehidupan yang harmonis, karena kehidupan seperti itulah yang diinginkan oleh setiap umat manusia. Setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang perlu dikerjakan bersama – sama tanpa adannya berat sebelah yang artinya hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang.



2.2 Keadilan bagi masyarakat

Secara teori Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar.

JohnRawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa  “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”

Keadilan juga dapat diartikan sebagai makin sempitnya kesenjangan yang terjadi. Maka keadilan dalam masyarakat adalah terciptanya keseimbangan dan makin sempitnya kesenjangan yang terjadi dalam kehidupan. Jika makin sempitnya kesenjangan yang terjadi adalah kesejahteraan bersama. Ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan dalam kehidupan setiap insan.



2.3 Keadilan sosial



“Giving to each what he or she is due”, memberikan kepada siapa yang memang pantas mendapatkannya.  Kenapa  manusia  harus  berbuat  adil?  Kenapa  harus  berusaha  juga  menegakkan  keadilan di muka bumi ini? Tuhan Maha Adil, manusia sebagai ciptaan Tuhan dituntut untuk menegakkan keadilan di dunia ini. Dirinya harus mencoba merealisasikan keadilan sebagaisifat Tuhan, menjadikannya sebagai sifat dirinya.Keadilan sosial mengandung arti memelihara hak-hak individu dan memberikan hak-hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya. Karena manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri dalam memenuhi segala kebutuhannya.Inilah salah satu alasan Tuhanmenciptakan manusia dalam beragam warna kulit danbahasa, suku dan ras, agar tercipta sebuah kebersamaan dan keharmonisan di antaramanusia. Dengan manusia saling memenuhi kebutuhan masing-masing, makakebersamaan dan saling ketergantunganpun tercipta, dan ini merupakan keadilan Tuhan yang Maha Adil.Ketika manusia sebagai makhluk sosial, maka secara otomatis pula ada hak dankewajiban di antara mereka. Hak dan kewajiban adalah dua hal timbal balik, yang tidak mungkin ada salah satunya jika yang satunya lagi tidak ada. Ketika ada hak yang harusdierima, otomatis juga ada kewajiban yang harus diberikan.Keadilan merupakan pokok terpenting untuk menciptakan tatanan dunia yang damaidan makmur, tanpa ada diskriminasi dan pelanggaran HAM di antara sesama.



2.4.Berbagai macam keadilan



Keadilan Legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan legal atau keadilan moral adalah keadilan yangmengikuti penyesuaian atau pemberian tempat seseorang dalam masyarakat sesuaidengan kemampuannya, dan yang dianggap sesuai dengan kemampuan yangbersangkutan. Keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum darimasyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakatyang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilanmoral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.

Keadilan Distributif
Rani saat ini duduk di kelas 1 SMA dan adiknya Leni saat ini duduk di kelas 4 SD. Namun kedua orang tua mereka memberikan uang jajan yang sama besar. Hal tersebut tidak adil karena seharusnya uang jajan Rani dan Leni dibedakan karena usia mereka yang terpaut jauh dan kebutuhan sekolah yang berbeda. Itu adalah contoh dari keadilan distributif seperti Aristoles berpendapat bahwakeadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara samadan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals aretreated equally).





Keadilan komutatif
Keadilan komutatif adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang samabanyaknya, tanpa mengingat berapa besar jasa-jasa yang telah diberikan (dari katacommute = mengganti, menukarkan, memindahkan). Keadilan ini bertujuanmemelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristotelespengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalammasyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.



2.5    Fenomena Keadilan di Indonesia

Setiap manusia berhak memperoleh keadilan, baik itu dari masyarakat maupun dari negara. Seperti yang tercantum dalam pancasila, sila ke-5 yang berbunyi : “keadlian bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini sangat jelas bahwa seluruh rakyat indonesia berhak mendapat keadilan tanpa terkecuali. Tidak pandang bulu, entah itu pejabat, rakyat kecil, orang kaya atau miskin. Semua berhak mendapat keadilan yang merata, maka dari itu keadilan sangat berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Hak asasi manusia dianggap sebagai hak dasar yang sangat penting untuk dilindungi dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Agar terwujud dengan baik, maka perlu diberlakukan sanksi bagi siapa saja yang telah melanggar hak asasi manusia dan di sinilah peran hukum sangat dibutuhkan.

Hukum adalah peraturan yang harus ditaati yang bersifat memaksa dan akan dikenakan sanksi bagi siapa saja yang melanggarnya. Tujuan hukum adalah memberikan keadilan kepada setiap orang. Semua manusia itu memiliki martabat yang sama, juga memiliki hak dan kewajiban yang sama pula. Namun dalam prakteknya hal ini sudah tidak terjadi lagi di Indonesia. Hukum Indonesia dinilai belum mampu memberikan keadilan kepada masyarakat yang tertindas. Justru sebaliknya, hukum menjadi alat bagi pemegang kekuasaan untuk bertindak semena-mena. Saat ini hukum di Indonesia yang menang adalah yang mempunyai kekuasaan, yang mempunyai uang banyak pasti aman dari gangguan hukum walaupun aturan Negara dilanggar. Orang biasa yang ketahuan melakukan tindakan kecil langsung ditangkap dan dijebloskan kepenjara. Sedangkan seorang pejabat Negara yang melakukan korupsi uang milyaran rupiah milik Negara dapat berkeliaran dengan bebasnya.

Perkembangan penegakan hukum di indonesia masih jauh dari yang diharapkan karena hukum di indonesia belum dilaksanakan dengan adil. Status social ekonomi dan kedudukan merupakan faktor utama yang melatarbelakangi ketidakadilan hukum di Indonesia. Karena hukuman itu cenderung hanya berlaku bagi orang miskin dan tidak berlaku bagi orang kaya, sehingga tidak sedikit orang yang menilai bahwa hukum di Indonesia dapat dibeli dengan uang.



Bukti ketidakadilan hukum

Seperti dalam kasus Artalyta yang menjalani hukuman penjaranya dengan fasilitas yang  sangat mewah, padahal ia tersandung kasus penyuapan terhadap jaksa. Bandingkan dengan kasus seorang nenek yang di penjara hanya gara-gara ia mengambil sebuah coklat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya harus menjalani hukuman 6 bulan penjara di hotel prodeonya dengan sangat tersiksa.
Nasib ibu Minasih, beliau dituntut 7 tahun penjara Cuma gara-gara mencuri buah randu milik perusahaan. Bandingkan dengan Seorang Mafia Pajak Gayus Tambunan beliau dihukum 7 tahun penjara namun masih bisa keluar masuk penjara dengan bebas bahkan sampai berlibur ke Bali.  Para koruptor dengan bebasnya berkeliaran di Negara ini. Hukum seolah kebal terhadap mereka yang punya uang.


Itulah fenomena yang terjadi di bangsa ini. Dimana seseorang yang Cuma mencuri buah di hukum seberat-beratnya, sedangkan mereka para koruptor yang mencuri uang Negara bermilyar-milyar, dihukum seringan-ringannya. Bahkan tak jarang terjadi dibeberapa kasus korupsi, para koruptor malah dibebaskan dengan uang jaminan atau hanya menjadi tahanan rumah. Perkembangan penegakan hukum di indonesia masih jauh dari yang diharapkan karena hukum di indonesia belum dilaksanakan dengan adil. Hal ini juga terjadi karena tidak berjalannya prinsip rule of law dan tidak kemampuan Negara melindungi hak-hak social dan politik dari pelanggaran Warga Negara  maupun penguasa.





BAB III
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN

Keadilan digambarkan sebagai situasi sosial ketika norma-norma tentang hak dan kelayakan dipenuhi. Keadilan merupakan tujuan untuk mensejahterakan rakyat. Namun dalam kenyataannya keadilan yang terjadi di Negara ini sangatlah cacat. Hal ini terbukti dengan banyaknya kasus-kasus ketidakadilan dalam penegakan hukum di indonesia . Dengan demikian Negara indonesia telah gagal  dalam memberikan keadilan kepada warga negaranya.

Keadilan di Indonesia saat ini sangatlah dibutuhkan karena pada saat ini keadilan kurang memihak rakyat kecil. Lebih banyak memihak orang-orang yang ber-uang banyak. Menegakan keadilan haruslah secara merata tanpa memandang statusnya. Indonesia, adalah Negara Hukum yang berdasarkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita dasar para founding father bangsa ini. Negara yang tatanan masyarakatnya sadar hukum, menjadikan hukum sebagai panglima yang mampu menjamah seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang ras,


Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan kewajiban, atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. Secara teori Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Berbagai macam keadilan diantaranya keadilan legal, Keadilan Distributif,dan keadilan komutatif.


Daftar Pustaka
https://alphabetmarketing.wordpress.com/2013/10/24/makalah-keadilan/

Mengapa Orang Tua Harus Membatasi Anak nya Mengunakan Smartphone

yaa menurut saya banyak faktor-faktor smartphone yang cukup membayakan untuk anak-anak di bawah umur 17tahun.
mengapa mesti di bawah  umur17tahun??  menurut saya anak di bawah umur 17tahun itu belum dewasa/ masih mencari jatidiri masing masing.
di mana banyak kasus kasus anak-anak di bawah umur yang tidak enak di dengar seperti pelecehan seksual, kekerasan dll


Menurut saya ada beberapa faktor semartphone yang mempengaruhi kedewasaan anak:

1. Susah tidur
Dampak buruk smartphone yang pertama adalah bisa bikin susah tidur, karena hampir semua layar gadget mengeluarkan yang namanya blue light yang menyerupai cahaya pada siang hari. Cahaya tersebut dapat mengirimkan sinyal yang salah pada otak anak dan bisa membingungkan bagi tubuh manusia. Jadi apabila pada malam hari anak jadi susah tidur, disarankan untuk memberlakukan kegiatan tanpa gadget dirumah Anda 1-3 jam sebelum tidur dan mengganti dengan membaca buku bersama-sama, atau menceritakan dongeng-dongeng yang bermanfaat bagi mereka.

2. Kurang gerak
Sudah menjadi kebiasaan seorang anak untuk terus bergerak, lari-larian, melompat, menari dan bermain untuk membatu pertumbuhan fisik yang sehat dan juga kuat. Namun anak-anak sekarang terlalu nyaman bermain gadget yang sudah pasti hanya duduk diam, dan ini tentu memiliki dampak buruk bagi anak. Jika hal tersebut terlalu sering terjadi, maka bisa saja anak jadi obesitas. Oleh karena itu disarankan untuk para orang tua modern sekarang ini agar lebih sering membawa anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti bermain bola, berenang, main sepeda, atau kegiatan lain yang membuat mereka banyak bergerak.

3. Gangguan pada mata
Terlalu sering menatap layar dianggap bisa menyebabkan mata jadi buram, kering dan bahkan jadi sering sakit kepala. Walaupun belum ada laporan resmi untuk kerusakan mata tersebut. Orang tua disarankan untuk mengajarkan anak untuk menjaga jarak pandang antara mata dan juga layar, selain itu atur tingkat terang dan gelapnya, jangan terlalu terang, dan suruh anak untuk beristirahat setiap 10 – 20 menit sekali.

3.  Konsentrasi jadi pendek
Terlalu lama dalam menggunakan gadget ternyata dapat membuat seseorang sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu lama pada sesuatu. Oleh karena itu, orang tua diasarankan untuk berlatih berbagai hal untuk bisa membuat anak menjadi tenang tanpa harus memanfaatkan gadget. Hal ini demi kesehatan dan juga masa depan anak tercinta lho.

4.  Kemampuan bersosialisasi berkurang
Pengguna gadget tetap mampu untuk bersosialisasi dengan melakukan hubungan melalui berbagai aplikasi yang ada. Namun anak-anak juga perlu untuk memiliki kemampuan membaca emosi orang lain, caranya tentu dengan melakukan interaksi langsung dengan bertatap muka. Itu sebabnya, pembatasan waktu dalam penggunaan gadget adalah jalan keluar terbaiknya.

5.  Jadi pelupa
Bermacam bentuk teknologi media saat ini memproses informasi dengan sangat cepat. Akibatnya, anak terlalu cepat dalam memproses informasi, mereka malah cenderung jadi kurang bisa berkonsentrasi serta daya ingatnya menurun. Apanila anak-anak tidak bisa berkonsentrasi, maka tentu efek sampingnya mereka akan mengalami berbagai kesulitan dalam belajar.

6. Jadi kecanduan
Orangtua yang terbiasa hidup dengan gadget, seringa kali membuat anak merasa tidak diperhatikan dan bahkan asyik sendiri dengan smartphone atau tabletnya. Dampaknya, hal tersebut menjadi kebiasaan dan bisa menimbulkan kecanduan terhadap gadget. Penelitian Gentile menyebutkan, 1 dari 11 anak yang berusia antara 8-18 tahun kecanduan teknologi gadget.

7 .Terkena radiasi
Telepon seluler serta berbagai teknologi nirkabel lainnya mengeluarkan radiasi yang bisa berbahaya untuk kesehatan. Anak-anak yang sering bermain dengan gadget bisa berisiko sering terpapar oleh radiasi tersebut. Padahal, sistem kekebalan tubuh dan otak mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Sayang banget kan…

Dan masih banyak lagi yang lain-lain

Lebih baik anak-anak bermain dengan kawan-kawan nya karna lebih bermanfaat terhadap perkebangan anak, bermain dengan kawan-kawan itu sangat membantu dalam kedewasaan anak itu sendiri.

Semoga Bermanfaat
Terimakaih






Mengapa Manusia Jaman Dahulu Lebih Panjang Umur

Yaa saya juga sempat binggung akan hal ini, tetapi setelah saya cari tahu ternyata ada beberapa faktor yang cukup mempengaruhi umur manusia .
memang benar kematian/umur manusia sudah ada yang menentukan yaitu sangpencipta seluruh alam dan mahluk hidup yaitu ALLAH swt.
menurut pandangan saya ada faktor-faktor yang cukup mempengaruhi dari suatu umur manusia itu sendiri.


Menurut saya ini faktor-faktor nya:

 1. Pekerjaan/Teknologi
 Orang-orang jaman sekarang sangat jarang sekali melakukan olah raga fisik. Ini adalah hasil langsung yang disebabkan oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi sangat pesat dan mempengaruhi banyak hal dalam hidup manusia. Banyak alat-alat yang memudahkan kita untuk bekerja, hal ini secara tidak langsung juga mengakibatkan kita menjadi lebih malas dan jarang bergerak, sehingga badan lebih gampang sakit dan tidak sehat. .

2. Makanan
orang jaman dahulu mengkonsumsi makanan segar yang dipetik dari sawah dan kebun yang dipelihara sendiri. Orang jaman sekarang banyak mengonsumsi makanan yang dibeli di supermarket ataupun toko-toko lainnya walaupun mereka tahu bahwa makanan tersebut tidaklah lagi segar. Makanan berpengawet adalah hal yang umum untuk dikonsumsi, banyaknya zat-zat kimia yang terdapat didalam satu jenis makanan saja sudah berbahaya bagi kesehatan badan manusia, apalagi bila makanan tersebut dikonsumsi setiap hari, makin bertumpuklah zat-zat kimia yang tidak sehat tersebut dan berakibat pada banyaknya penyakit-penyakit yang tidak pernah diderita oleh orang-orang pada jaman dahulu.
3. Alam
Alam adalah faktor penting terakhir yang harus di perhatikan. Hal ini juga disebabkan oleh kemajuan teknologi, banyak barang modern yang berakibat buruk pada lingkungan dan mempengaruhi udara sekitar. Ini juga salah satu alasan mengapa orang jaman dahulu lebih panjang umur, tidak adanya polusi lingkungan yang disebabkan oleh teknologi modern. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan orang-orang yang tinggal di kota besar
Semoga Bermanfa`at
TERIMAKASIH

Mengapa orang lampung di sangka BEGAL

Mngapa orang lampung di sangka begal???
Yaa saya sebagai orang lampung sunguh sedih akan hal ini, karna pada saat saya pindah untuk kuliah di daerah jakarta dan kawan-kawan saya tau kalau saya dari lampung apa yang di fikirkan mereka??  mereka menggangap saya seorang BEGAL.
jujur saya langsung sedih akan hal ini, sebab gak semua orang lampung itu BEGAL dan gak semua BEGAL itu orang lampung.

Yaa memang orang lampung di nilai sanggat keras, tapi di balik semua itu orang lampung itu baik dan sangat solid.
BEGAL menurut saya itu adalah pekerjaan orang yang putus assa/gak punya fikiran/gak punya hati nurani, sebab mereka sampai tega membunuh orang yang tidak bersalah demi kepentingan peribadi

Saran saya untuk pelaku BEGAL:
 1. Ingat masih banyak pekerjaan yang lebih halal dari BEGAL, misal kita bisa bejualan atau usaha apa saja, menurut saya pemulung sekali pun lebih baik dari pada BEGAL, sebab pemulung tidak melihat hasil dari pekerjaan mereka, mereka lebih melilih punya uwang sedikit dari pada harus mengambil hak orang lain

2. Janganlah kita tega sampai membunuh korban mereka tidak bersalah, jika kalian ingin barang mereka ambil saja, tapi tolong janan sanpai membunuh, mereka masih punya mimpi dan harapan tentang masa depan mereka.


SEMOGA Bermanfaat
Terimakasih

Jumat, 17 Juni 2016

MEYEDIHKAN MARAKNYA KASUS PENCABULAN ANAK

YAA benar indonesia sekarang lagi banyak kasus pencabulan anak-anak yang di bawah umur, menurut saya itu sangat meyedihkan, bahkan orang tua sendiri tega mencabuli anak kandung nya sendiri.
ini menurut saya ada faktor-faktor yang harus di perhatikan:




1. PENAMPILAN
ya salah satu faktor nya adalah penampilan/cara berpakayan seorang wanita sangat mempengaruhi mafsu laki laki, maka untuk itu islam mengajarkan berpakayan yang sangat baik seperti menutup aurat dll

2 .PEHATIAN ORANG TUA TERHADAP ANAK
ya orang tua mempuyai peran penting dalah hal ini, seiring berkembang nya jaman, semakin mudah untuk mengakses apa saja, untuk itu orang tua harus sering memperhatikan anak-anak mereka

3. LINGKUNGAN
lingkungan sangat sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan keperibadian anak, untuk itu orang tua harus sanagat sangat memperhatikan lingkungan untuk anak

4. PERGAULAN
pergalan sanagat berpengaruh , orang tua harus tegas akan hal ini, orang tua harus TEGAS terhadap anak, jangan selalau memanjakan anak nya, seperti kata pepatah, "jika anda berteman dengan tukang ikan, maka anda akan berbau amis" dan "jika anda berteman dengan penjual minyak wanggi maka anda akan tercium wanggi"

jadi sebagai orang tua kita harus berani berbuat tegas terhadap anak kita, tegas bukan berarti jahat, tetapi itumerupakan pembelajaran untuk anak, yang mana yang baik dan yang mana yang buurk

SEMOGA BERMANFAAT TERIMAKASIH

5.

MAKALAH MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB UG



MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB


NAMA : RAFFI ABDURAHMAN Z
KELAS : 1TA02
NPM : 15315519



Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa Saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan pikirannya.

Dan harapan Saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaik bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman Saya, Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu Saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.












Daftar Isi
          Halaman Judul....................................................    i
          Kata Pengantar...................................................     ii
          Daftar isi..............................................................    iii
          BAB 1...............................................................       ....     iv
•Pendahuluan
1.1  LATAR BELAKANG ........................................        1
1.2.  RUMUSAN PEMBAHASAN.............................. 2
1.3 .    TUJUAN PEMBAHASAN ...............................          3
          BAB 2...................................................................  v
        Isi
2.1. PENGERTIAN MANUSIA..............................   
           2.2 . PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB............      
2.3 .  MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB.........     
2.4 . PENGERTIAN PENGABDIAN DAN PENGORBANAN...........   
BAB 3........................................................
          3.1 saran........................
3.1 Kesimpulan...................................................


Bab 1.
PENDAHULUAN

1.    LATAR BELAKANG

    Pada dasarnya manusia dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Tanggung Jawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berati berbuat sebagai wujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing. Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan belajar, tanggung jawab seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya, tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan rakyatnya, tanggung jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung jawab manusia kepada Tuhan yang telah Menciptakan kita.
    Selain tanggung jawab, dalam diri manusia juga terdapat pengabdian. Pengabdian dapat diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan.

B.     RUMUSAN PEMBAHASAN
  1. Apakah pengertian dari Manusia itu ?
  2. Apakah pengertian dari Tanggung Jawab itu ?
  3. Apakah macam-macam dari Tanggung Jawab ?
  4. Apakah pengertian dari Pengadian dan Pengorbanan ?
C.    TUJUAN PEMBAHASAN
    Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang tanggung jawab yang dialami oleh manusia dan bentuk-bentuk dari tanggung jawab yang dialami manusia. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab terhadap manusia.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN MANUSIA

    Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
    Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

B.    PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

    Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
    Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau  perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertang­gung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupa­kan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.
    Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai sclera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam ja­minan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak meng­ganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkait­an dengan konteks teologis.Manusia sebagai makhluk indivi­dual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap diri­nya (seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakin­annya terhadap suatu nilai.
    Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhan­nya, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
    Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh po­tensi dirinya. Selain itu juga orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang lain.
    Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewa­jiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
  1. Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
      2.  Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung  jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,  karena orang tersebut dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang se­hubungan dengan masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu akan mencoba un­tuk berbuat adil. Tetapi adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang yang demikian tentu akan mempertang­gung jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang bisa memberikan hukuman atau cobaan kepada manusia agar manusia mau mempertanggung jawabkan atas segala perbuatannya.

C.     MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

            Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal jenis-jenis atau macam-macam dari tanggung jawab.


   1.   Tanggung Jawab manusia terhadap diri sendiri
Menurut sifatnya manusia adalah makhluk bermoral. Akan tetapi manusia juga seorang pribadi, dan sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan untuk berbuat ataupun bertindak, sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar maanusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi Tanggung Jawab.
    2.  Tanggung Jawab kepada keluarga
 Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi Tanggung Jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
    3.  Tanggung Jawab kepada masyarakat
Satu kenyataan pula, bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Secara kodrati dari sejak lahir sampai manusia mati, memerlukan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerjasama dengan orang lain.
Kekuatan pada manusia pada hakikatnya tidak terletak pada kemampuan fisik ataupun kemampuan jiwanya saja, namun juaga terletak pada kemampuan manusia bekerjasama dengan manusia lain. Karena dengan manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan yang dapat membedakan manusia dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia ada tingkat mutu, martabat dan harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan akan datang.
Dalam semua ini nampak bahwa dalam mempertahankan hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia mustahil dapat mutlak berdiri sendiri tanpa bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain didalam masyarakat. Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa setiap manusia terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan masyarakat. Boleh jadi inilah Tanggung Jawab manusia yang utama dalam hidup kaitannya dengan masyarakat.
   4.  Tanggung Jawab kepada Bangsa/Negara
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individual adalah warga nagara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat olah norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
   5.  Tanggung Jawab kepada Tuhan
 Manusia ada tidak dengan sendirimya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan berbuat. Sudah tentu dalam perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik yangdisengaja maupun tidak. Sebagai hamba Tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang saalah itu atau dengan istilah agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila tidak bersembahyang, maka manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu diakhirat kelak.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada Tuhan.


D.    PENGERTIAN PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
          

  Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
  
 A.  Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Macam-macam pengabdian :
              a. Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
              b. Pengabdian kepada masyarakat
Manusia dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat ia tinggal, membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau merampas hak orang lain, maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.
              c. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
              d. Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha Esa. Selain itu juga manusia harus menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
    B. Pengorbanan
    Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
    Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca tau mendengarkan ceramah di masjid. Dari kisah para tokoh atau nabi, manusia memperoleh tauladan yang baik, sebagaimana mestinya wajib berkorban bagi orang yang mampu atau orang memiliki harta yang lebih.
    Wajib korban ini telah dikisah pada jaman Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan putra tunggalnya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat sayang pada putranya tersebut, akan tetapi perintah Allah SWT untuk mengorbankan putranya tetap dipatuhi dan dilaksanakan. Allah SWT menguji kesetiaan dan besarnya pengorbanan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sampai hati melihat pisaunya menancap dan dipotongkan keleher putranya yaitu Ismail, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan perintah Allah SWT. Kemudian terbukti, bahwa putranya yang mau dikorbankan kepada Allah SWT sudah berganti biri-biri.
     Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada Allah SWT lebih tinggi kadarnya daripada pengorbanan Nabi Ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam yang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak seperti kambing dan sapi untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban atau pada hari raya Idul Adha.
     Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan.
     Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
 




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN 
        Pada dasarnya Tanggung Jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
        Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

B.  SARAN
Setiap manusia pasti mempunyai tanggung jawab masing-masing, baik itu tanggung jawab terhadap keluarga, anak, dan pekerjaan.
Kewajiban merupakan tanggung jawab yang dapat memberikan kebahagiyaan terhadap diri sendiri ataupun orang lain, jadi untuk itu kita harus melakukan yang terbaik untuk melakuan tanggung jawab
SEMANGGAT....
DAFTAR PUSTAKA :

Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Hartono, Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1991.
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas  Gunadarma