Kamis, 10 Januari 2019

SHEAR WALL konstruksi Beton Peredam Gempa Untuk Gedung (universitas gunadarma review)


pembahasan kali ini adalah salah satu konstruksi peredam gempa untuk gedung.
Seperti yang kita ketahui Indonesia termasuk dalam wilayah yang sangat rawan bencana gempa bumi seperti halnya Jepang dan California karena posisi geografisnya menempati zona tektonik yang sangat aktif.

Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang meyebabkan getaran / guncangan pada permukaan tanah dan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kehancuran pada bangunan di sekitar titik gempa.

Bangunan dengan struktur rangka beton bertulang bisa dilengkapi dengan dinding geser (shear wall), sebagai tambahan dari elemen pelat, balok, kolom. 
Bangunan struktur rangka beton bertulang dengan dinding geser menjadi pilihan yang popular karena lebih efektif dalam menyediakan keamanan terhadap gempa dan keruntuhan dapat dihindari.

Shear Wall /dinding geser adalah struktur dinding beton bertulang yang dirancang untuk menahan gaya geser akibat gempa bumi. Dengan adanya Shear Wall / dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut

                                                      Gambar 1. gedung dengan shear wall


Sekarang ini, bangunan yang menggunakan dinding geser merupakan salah satu yang banyak diminati di negara-negara yang memiliki resiko terjadi gempa yang cukup tinggi sebaiknya menggunakan dinding geser, sebab dinding geser sangat mudah untuk dirancang oleh karena detailing perkuatannya tidak terlalu rumit serta mudah dikerjakan di area konstruksi. 

Dari segi efisiensi, dinding geser tergolong yang paling baik dari segi biaya konstruksi ataupun kemampuan meminimalisir kerusakan akibat gempa pada elemen struktural maupun non struktural dari suatu bangunan.


Perencanaan Struktur Tahan Gempa
Struktur bangunan normal (gedung perkatoran, bangunan sekolah, toko, dsb), pada tidak perlu di desain untuk menahan gaya gempa kuat dengan  tanpa mengalami kerusakan, oleh sebab itu, pada saat gempa kuat terjadi, resiko kerusakan tetapi tanpa keruntuhan struktur pada tingkat desain tertentu, harus dapat diterima.

Dengan konsep di atas, maka kerusakan struktur pada saat gempa kuat berlangsung harus di desain pada tempat-tempat tertentu sehingga mudah diperbaiki setelah gempa kuat selesai. Mekanisme keruntuhan dengan desain kerusakan harus direncanakan sehingga struktur dapat rusak pada level desain tanpa keruntuhan. 

Lokasi kerusakan di desain pada balok dan kolom dasar yang disebut dengan sendi plastis. Sendi plastis ini harus mampu berdeformasi secara inelastik dengan cara memindahkan energi gempa secara baik melalui proses pembentukan sendi plastis.

                                               Gambar 2. penempatan shear wall




                                                       Gambar 3. kondisi shear wall di lapangan




DAFTAR PUSTAKA

1. PENEMPATAN DINDING GESER PADA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN ANALISA PUSHOVER
link: https://media.neliti.com/media/publications/98586-ID-penempatan-dinding-geser-pada-bangunan-b.pdf

2. BSN, 2012, “SNI 1726 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung”, Jakarta, Indonesia

3. BSN, 2013, “SNI-2847 :Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung”, Bandung, Jakarta, Indonesia


Penulis
Nama: Rafi Abdurahman
Npm : 15315519
Jurusan : Teknik Sipil 
UNIVERSITAS GUNADARMA



Sabtu, 22 Juli 2017

pengertian Operasional Reserch, tujuan, contoh dll (tugas 1 riset operasi)

Pengertian OR
Operasional Reserch adalah suatu penelitian yang dilakukan seseorang yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem pelaksanaannya. Sebetulnya antara operation reseacrh dengan action research tidaklah sama persis. Operation research menunjuk pada kegiatan yang sedang berlangsung, yakni bahwa penelitian yang dilakukan bukan menciptakan yang baru semata, tetapi menempel pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Action research menunjuk pada action, artinya tindakan. Dalam penelitian tindakan ini, peneliti melakukan sesuatu tindakan, eksperimen, yang secara khusus diamati terus menerus, dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.


Tujuan:
Tujuan dari Operasional Reserch adalah menerapkan pemdekatan ilmiah guna memecahkan permasalahan atau persoalan memikirkan serta memecahkan/menganalisis permasalahan,mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang di telah ditentukan,yakin i hasil yang memuaskan.Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positifnya maksimum dan dampak negatifnya minimum.


Manfaat :
1.Merupakan alat untuk pengambilan keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
2.Riset oprasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
3.Memberikan pengembangan dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik
4.Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang    industri, bisnis, dan manajemen.


Sejarah OR

Sejarah Riset Operasional, Riset operasi dimulai sejak revolusi industri dilakukan. Dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Disisi lain, organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta siap untuk berubah-ubah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah menghasilkan dunia komputerisasi. Buah-buah pembangunan telah melahirkan para pimpinan dan pengambilan keputusan, para peneliti, perencana dan pendidik untuk memikirkan serta memecahkan/menganalisis permasalahan, mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni hasil yang memuaskan. Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positipnya maksimum dan dampak negatifnya minimum.

Contoh:
1.Seorang guru ingin memperbaiki cara mengajarkan suatu topik. Ia menuliskan hasil penelitiannya sambil terus mencoba lagi cara lain. Apabila cara yang dicobanya membawa hasil yang lebih baik, guru tersebut merasa puas. Tahun berikutnya ia mungkin memanntapkan cara tersebut, tetapi mungkin juga mencoba cara lain lagi yang menurut pikirannya akan memberikan hasil yang lebih baik.

2. Perusahaan sepatu “Ideal” membuat dua macam sepatu. Macam pertama merek X1, dengan sol dari karet, dan macam kedua merek X2, dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembeling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek X1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selam 6 jam.
Sedangkan untuk sepatu merek X2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selam 5 jam
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin 3 = 30 jam. Sumbagan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu merek X1 = Rp. 30.000,00 sedangkan merek X2 = Rp. 50.000,00.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek X1 dan merek X2 dibuat agar bisa memaksimumkan laba.




































DAFTAR PUSTAKA










Tugas 1( pengertian Riset OpErasi

Pengertian OR
Operasional Reserch adalah suatu penelitian yang dilakukan seseorang yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem pelaksanaannya. Sebetulnya antara operation reseacrh dengan action research tidaklah sama persis. Operation research menunjuk pada kegiatan yang sedang berlangsung, yakni bahwa penelitian yang dilakukan bukan menciptakan yang baru semata, tetapi menempel pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Action research menunjuk pada action, artinya tindakan. Dalam penelitian tindakan ini, peneliti melakukan sesuatu tindakan, eksperimen, yang secara khusus diamati terus menerus, dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.


Tujuan:
Tujuan dari Operasional Reserch adalah menerapkan pemdekatan ilmiah guna memecahkan permasalahan atau persoalan memikirkan serta memecahkan/menganalisis permasalahan,mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang di telah ditentukan,yakin i hasil yang memuaskan.Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positifnya maksimum dan dampak negatifnya minimum.


Manfaat :
1.Merupakan alat untuk pengambilan keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
2.Riset oprasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
3.Memberikan pengembangan dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik
4.Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang    industri, bisnis, dan manajemen.


Sejarah OR

Sejarah Riset Operasional, Riset operasi dimulai sejak revolusi industri dilakukan. Dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Disisi lain, organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta siap untuk berubah-ubah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah menghasilkan dunia komputerisasi. Buah-buah pembangunan telah melahirkan para pimpinan dan pengambilan keputusan, para peneliti, perencana dan pendidik untuk memikirkan serta memecahkan/menganalisis permasalahan, mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni hasil yang memuaskan. Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positipnya maksimum dan dampak negatifnya minimum.

Contoh:
1.Seorang guru ingin memperbaiki cara mengajarkan suatu topik. Ia menuliskan hasil penelitiannya sambil terus mencoba lagi cara lain. Apabila cara yang dicobanya membawa hasil yang lebih baik, guru tersebut merasa puas. Tahun berikutnya ia mungkin memanntapkan cara tersebut, tetapi mungkin juga mencoba cara lain lagi yang menurut pikirannya akan memberikan hasil yang lebih baik.

2. Perusahaan sepatu “Ideal” membuat dua macam sepatu. Macam pertama merek X1, dengan sol dari karet, dan macam kedua merek X2, dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembeling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek X1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selam 6 jam.
Sedangkan untuk sepatu merek X2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selam 5 jam
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin 3 = 30 jam. Sumbagan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu merek X1 = Rp. 30.000,00 sedangkan merek X2 = Rp. 50.000,00.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek X1 dan merek X2 dibuat agar bisa memaksimumkan laba.




































DAFTAR PUSTAKA









 Pengertian OR
Operasional Reserch adalah suatu penelitian yang dilakukan seseorang yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem pelaksanaannya. Sebetulnya antara operation reseacrh dengan action research tidaklah sama persis. Operation research menunjuk pada kegiatan yang sedang berlangsung, yakni bahwa penelitian yang dilakukan bukan menciptakan yang baru semata, tetapi menempel pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Action research menunjuk pada action, artinya tindakan. Dalam penelitian tindakan ini, peneliti melakukan sesuatu tindakan, eksperimen, yang secara khusus diamati terus menerus, dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.


Tujuan:
Tujuan dari Operasional Reserch adalah menerapkan pemdekatan ilmiah guna memecahkan permasalahan atau persoalan memikirkan serta memecahkan/menganalisis permasalahan,mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang di telah ditentukan,yakin i hasil yang memuaskan.Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positifnya maksimum dan dampak negatifnya minimum.


Manfaat :
1.Merupakan alat untuk pengambilan keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
2.Riset oprasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
3.Memberikan pengembangan dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik
4.Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang    industri, bisnis, dan manajemen.


Sejarah OR

Sejarah Riset Operasional, Riset operasi dimulai sejak revolusi industri dilakukan. Dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Disisi lain, organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta siap untuk berubah-ubah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah menghasilkan dunia komputerisasi. Buah-buah pembangunan telah melahirkan para pimpinan dan pengambilan keputusan, para peneliti, perencana dan pendidik untuk memikirkan serta memecahkan/menganalisis permasalahan, mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni hasil yang memuaskan. Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positipnya maksimum dan dampak negatifnya minimum.

Contoh:
1.Seorang guru ingin memperbaiki cara mengajarkan suatu topik. Ia menuliskan hasil penelitiannya sambil terus mencoba lagi cara lain. Apabila cara yang dicobanya membawa hasil yang lebih baik, guru tersebut merasa puas. Tahun berikutnya ia mungkin memanntapkan cara tersebut, tetapi mungkin juga mencoba cara lain lagi yang menurut pikirannya akan memberikan hasil yang lebih baik.

2. Perusahaan sepatu “Ideal” membuat dua macam sepatu. Macam pertama merek X1, dengan sol dari karet, dan macam kedua merek X2, dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembeling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek X1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selam 6 jam.
Sedangkan untuk sepatu merek X2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selam 5 jam
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin 3 = 30 jam. Sumbagan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu merek X1 = Rp. 30.000,00 sedangkan merek X2 = Rp. 50.000,00.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek X1 dan merek X2 dibuat agar bisa memaksimumkan laba.




































DAFTAR PUSTAKA









Tugas 3 riset oprasi

Nama  : Rafi Abdurahman
NPM   : 15315519
Kelas   : 2TA04

                                               Area Penjualan
    Tenaga
     (SPG)            1              2             3            4             5
 


        A               20             13           18          19            23
        B                15             12           19          12            17
        C                14             19           17          18            15
        D               17             13           13          21            20
        E                16             15           12          18            14





Perusahaan “SEHAT” mempunyai 5 SPG yang akan ditugaskan di 5 area. Setiap SPG hanya ditempatkan 1 area dengan ongkos seperti pada table. Berapa ongkos minimal?

Penyelesaian
1.)    I          II          III          IV          V                      
        7          0           5            6           10                       13 = Faktor Pengurangan Baris I
        3          0           7            0            5                       12 = Faktor Pengurangan Baris II
        0          5           3            4            1                       14 = Faktor Pengurangan Baris III
        4          0           0            8            7                       13 = Faktor Pengurangan Baris IV
        4          3           0            6            2                       12 = Faktor Pengurangan Baris V




2.)     I           II         III           IV           V
         7          0          5             6             9
         3          0          7             0             4
         0          5          3             4             0
         4          0          0             7             6      
         4          3          0             6             1 ~> K
                                                               r ≠ banyak garis

         I           II         III           IV           V
         6          0          5             5             8
         3          1          8             0             4
         0          6          4             4             0                  
         3          0          0             7             5                  
         3          3          0             5             0                                          

         r = banyak garis  optimal
         A – 2  = 13

         B – 4  = 12