Pengertian OR
Operasional Reserch adalah suatu penelitian yang dilakukan seseorang
yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem
pelaksanaannya. Sebetulnya antara operation reseacrh dengan action research
tidaklah sama persis. Operation research menunjuk pada kegiatan yang sedang
berlangsung, yakni bahwa penelitian yang dilakukan bukan menciptakan yang baru
semata, tetapi menempel pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Action
research menunjuk pada action, artinya tindakan. Dalam penelitian tindakan ini,
peneliti melakukan sesuatu tindakan, eksperimen, yang secara khusus diamati
terus menerus, dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol
sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.
Tujuan:
Tujuan dari Operasional Reserch adalah menerapkan pemdekatan ilmiah guna
memecahkan permasalahan atau persoalan memikirkan serta memecahkan/menganalisis
permasalahan,mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target
yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang di telah
ditentukan,yakin i hasil yang memuaskan.Hasil yang memuaskan tersebut adalah
hasil yang optimal yang berarti dampak positifnya maksimum dan dampak
negatifnya minimum.
Manfaat :
1.Merupakan alat untuk pengambilan
keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
2.Riset oprasi berusaha
menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan
dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
3.Memberikan
pengembangan dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu
politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik
4.Memberikan kemudahan
dalam pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang industri, bisnis, dan manajemen.
Sejarah OR
Sejarah
Riset Operasional, Riset operasi dimulai sejak revolusi industri dilakukan.
Dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas
organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup
menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung
jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Disisi lain,
organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam
situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta
siap untuk berubah-ubah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat
dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa
faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan
sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah menghasilkan dunia
komputerisasi. Buah-buah pembangunan telah melahirkan para pimpinan dan
pengambilan keputusan, para peneliti, perencana dan pendidik untuk memikirkan
serta memecahkan/menganalisis permasalahan, mengambil langkah-langkah dan
strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni hasil yang memuaskan. Hasil yang
memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positipnya
maksimum dan dampak negatifnya minimum.
Contoh:
1.Seorang guru ingin memperbaiki cara
mengajarkan suatu topik. Ia menuliskan hasil penelitiannya sambil terus mencoba
lagi cara lain. Apabila cara yang dicobanya membawa hasil yang lebih baik, guru
tersebut merasa puas. Tahun berikutnya ia mungkin memanntapkan cara tersebut,
tetapi mungkin juga mencoba cara lain lagi yang menurut pikirannya akan
memberikan hasil yang lebih baik.
2. Perusahaan sepatu “Ideal” membuat dua macam sepatu. Macam
pertama merek X1, dengan sol dari karet, dan macam kedua merek X2, dengan sol
dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin.
Mesin 1 khusus membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit,
dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembeling bagian atas
dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek X1 mula-mula
dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus
dikerjakan di mesin 3 selam 6 jam.
Sedangkan untuk sepatu merek X2 tidak diproses
di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di
mesin 3 selam 5 jam
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8
jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin 3 = 30 jam. Sumbagan terhadap laba untuk
setiap lusin sepatu merek X1 = Rp. 30.000,00 sedangkan merek X2 = Rp.
50.000,00.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin
sebaiknya sepatu merek X1 dan merek X2 dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian OR
Operasional Reserch adalah suatu penelitian yang dilakukan seseorang
yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem
pelaksanaannya. Sebetulnya antara operation reseacrh dengan action research
tidaklah sama persis. Operation research menunjuk pada kegiatan yang sedang
berlangsung, yakni bahwa penelitian yang dilakukan bukan menciptakan yang baru
semata, tetapi menempel pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Action
research menunjuk pada action, artinya tindakan. Dalam penelitian tindakan ini,
peneliti melakukan sesuatu tindakan, eksperimen, yang secara khusus diamati
terus menerus, dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol
sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.
Tujuan:
Tujuan dari Operasional Reserch adalah menerapkan pemdekatan ilmiah guna
memecahkan permasalahan atau persoalan memikirkan serta memecahkan/menganalisis
permasalahan,mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target
yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang di telah
ditentukan,yakin i hasil yang memuaskan.Hasil yang memuaskan tersebut adalah
hasil yang optimal yang berarti dampak positifnya maksimum dan dampak
negatifnya minimum.
Manfaat :
1.Merupakan alat untuk pengambilan
keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
2.Riset oprasi berusaha
menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan
dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
3.Memberikan
pengembangan dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu
politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik
4.Memberikan kemudahan
dalam pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang industri, bisnis, dan manajemen.
Sejarah OR
Sejarah
Riset Operasional, Riset operasi dimulai sejak revolusi industri dilakukan.
Dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas
organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup
menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung
jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Disisi lain,
organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam
situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta
siap untuk berubah-ubah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat
dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa
faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan
sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah menghasilkan dunia
komputerisasi. Buah-buah pembangunan telah melahirkan para pimpinan dan
pengambilan keputusan, para peneliti, perencana dan pendidik untuk memikirkan
serta memecahkan/menganalisis permasalahan, mengambil langkah-langkah dan
strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni hasil yang memuaskan. Hasil yang
memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positipnya
maksimum dan dampak negatifnya minimum.
Contoh:
1.Seorang guru ingin memperbaiki cara
mengajarkan suatu topik. Ia menuliskan hasil penelitiannya sambil terus mencoba
lagi cara lain. Apabila cara yang dicobanya membawa hasil yang lebih baik, guru
tersebut merasa puas. Tahun berikutnya ia mungkin memanntapkan cara tersebut,
tetapi mungkin juga mencoba cara lain lagi yang menurut pikirannya akan
memberikan hasil yang lebih baik.
2. Perusahaan sepatu “Ideal” membuat dua macam sepatu. Macam
pertama merek X1, dengan sol dari karet, dan macam kedua merek X2, dengan sol
dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin.
Mesin 1 khusus membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit,
dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembeling bagian atas
dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek X1 mula-mula
dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus
dikerjakan di mesin 3 selam 6 jam.
Sedangkan untuk sepatu merek X2 tidak diproses
di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di
mesin 3 selam 5 jam
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8
jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin 3 = 30 jam. Sumbagan terhadap laba untuk
setiap lusin sepatu merek X1 = Rp. 30.000,00 sedangkan merek X2 = Rp.
50.000,00.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin
sebaiknya sepatu merek X1 dan merek X2 dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
DAFTAR PUSTAKA